selamat siang bloggers...hari ini saya ingin membagi informasi dan berita mengenai fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, fenomena ini bisa dikatakan menyimpang apabila tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan banyak melanggar hukum-hukum dalam masyarakat,
namun fenomena ini juga bisa menjadi hal yang positif terutama dalam hal solidaritas..
yukkk kita simak beritanya...check this ouuuttttt ^_^
Genk adalah fenomena yang tidak asing lagi bagi semua orang di dunia
karena hampir di setiap negara pasti ada genk. Begitu mendengar istilah
genk, sebagian orang biasanya membayangkan berbagai hal yang
menakutkan atau mengerikan.
Demikian diungkapkan penulis buku yang juga Dosen Ilmu Hubungan
Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DR. Sidik
Jatmika, dalam diskusi bukunya yang berjudul “Genk Remaja,” di Kampus
Terpadu UMY, Kamis (15/4).
Menurut Sidik, walaupun fenomena genk remaja adalah fakta sosial yang
telah terjadi di Indonesia maupun belahan dunia lain dalam kurun waktu
lama, namun uniknya, keberadaannya tidak pernah diakui dalam sejarah.
“Genk remaja seolah ada semacam kesepakatan umum bahwa mereka selalu
dipukul rata atau digeneralisasi sebagai klub, genk, bahkan preman yang
setara dengan pelaku tindak kekerasan ataupun kejahatan,” jelasnya.
Sidik menilai jika genk remaja yang merupakan fenomena sosial adalah
hasil interelasi konteks sosial-politik global, nasional, maupun
lokal. Lebih lanjut, Ia menekankan bahwa keberadaan genk remaja, dalam
kenyataanya saat ini sangat dipengaruhi oleh suasana yang melingkupi
kehadirannya. Misalnya, kondisi bangsa Indonesia pada tahun 1960an
hingga 2010, sesungguhnya masih dalam suasana kebatinan proses
dekolonisasi atau proses kemerdekaan dari penjajahan asing serta film
dan musik menjadi pintu gerbang utama dari proses imitasi budaya Barat
oleh remaja.
“Secara teoritis dan politik hukum, bangsa Indonesia memang telah
merdeka, namun secara psikologis-ekonomis dan kebudayaan, bangsa ini
ternyata tidak serta merta sudah mandiri. Mental terjajah dan
neo-kolonialisme merupakan dua faktor yang saling menjalin menjadi
satu, sehingga generasi muda bangsa ini tetap terpesona dan ingin
meniru apa pun gaya hidup bangsa bekas penjajahnya tersebut, termasuk
di dalamnya adalah meniru gaya musik dan gaya berpakaian dari film barat
yang notabene adalah bekas penjajahnya,” papar Sidik.
Terkait keberadaan genk remaja yang relatif mudah berkembang dan
sulit dipisahkan dari kehidupan remaja, Sidik mengungkapkan bahwa dunia
remaja merupakan suatu tahap yang kritikal di dalam kehidupan manusia,
yaitu peralihan dari dunia anak-anak menuju ke dunia dewasa. Dalam
tahapan ini, remaja mulai mencari identitas dan penampilan diri, dimana
pakar psikologi mengistilahkan dunia remaja sebagai umur emosi (emotional age).
Remaja adalah kelompok yang cenderung mudah dipengaruhi, sehingga
mereka dengan mudah meniru atau mencontoh apa yang dilihatnya. “Untuk
itu, pemahaman psikologi perkembangan remaja dapat dikatakan faktor
yang sangat berperan di dalamnya,” ujar Sidik.
Sidik menambahkan, keberadaan genk remaja seringkali dianggap sebagai
salah satu bentuk kenakalan remaja. Namun hal tersebut tidak
sepenuhnya kesalahan ada di pundak remaja. “Orang tua hendaknya tidak
terlalu khawatir ketika melihat anak-anak mereka nakal. Remaja yang
nakal merupakan hal yang normal asal perilaku tersebut tidak
membahayakan,” pungkas Sidik. Oleh karenanya, Ia berpesan agar
masyarakat umum tidak memberikan stigma sosiopatik terhadap generasi
yang melakukan penyimpangan moral “Jangan menghukum mereka dengan sanksi
sosial yang berlebihan. Sebaliknya, mari kita kembangkan potensi sisi
positif remaja melalui pendekatan kemasyarakatan dan konsensus bijak
dengan terapi aturan adat dan agama,” tambahnya.
Sidik berharap buku tersebut dapat berfungsi sebagai sebuah jendela
untuk memahami alam pikir dan ekspresi budaya darah muda remaja yang
menyalurkan gelora jiwa melalui genk remaja.
nah...itu tadi bahasan mengenai genk, berkelompok dalam pertemanan boleh-boleh saja,
asal tidak menimbulkan permasalahan pada pihak lain dan tetap menjaga solidaritas bersama ^_^
0 komentar:
Posting Komentar